DISWAY,GOWA---Beautiful Malino kembali siap digelar pada 9-13 Juli 2025 mendatang. Event pariwisata Pemkab Gowa ini cukup menyedot perhatian masyarakat wisatawan. Sejak mula digelar pada 2017 silam, Beautiful Malino selalu padat pengunjung.
Dengan mengangkat tema yang berbeda-beda setiap tahunnya, jumlah pengunjung yang hadir di Beautiful Malino terus meningkat. Untuk tahun ini, ditargetkan 100.000 pengunjung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gowa, Andy Aziz Peter menyampaikan, Beautiful Malino kali ini dikemas berbeda dan lebih menarik dari pagelaran serupa tahun-tahun sebelumnya. Selain durasi hari pelaksanaan ditambah dari tiga hari menjadi lima hari, ragam jenis kegiatan Beautiful Malino 2025 pun jauh lebih banyak.
“Alhamdulillah event Beautiful Malino akan kembali kita laksanakan pada bulan Juli ini dengan kemasan yang berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya dilakukan selama tiga hari, tahun ini dilaksanakan selama lima hari dengan tema Colours of Culture," ujar Andy Azis Peter saat memimpin Rapat Persiapan Beautiful Malino 2025 di Baruga Krg Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Kamis (5/6).
Andy Azis menerangkan, sesuai tema Colours of Culture, Beautiful Malino 2025 menjanjikan suguhan lebih berwarna dengan mempresentasikan perpaduan 4 unsur. Meliputi, keberagaman, kekayaan, keindahan, dan budaya dalam berbagai ekspresi seni.
"Meski dikemas berbeda, namun venue event tetap dipusatkan di kawasan Hutan Pinus Malino, Kecamatan Tinggimoncong," terangnya.
Direktur Double Helix (EO) Ichal Tawil selaku pihak event organizer atau EO yang hadir dalam rapat tersebut memaparkan, dalam pelaksanaan Beautiful Malino 2025 ada tiga highlight yang dipersembahkan. Yaitu culture area yang didalamnya mencakup art & culture, highland market, dan Malino magical forest.
Kemudian highlight kedua camping area, berupa summer camp. Dan highlight ketiga yaitu colour area yang merupakan tempat daily dan entertainment.
Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan berbagai kegiatan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Seperti permainan tradisional, pameran budaya, workshop bambu, Malino magical forest, cooking challenge, Malino fashion week, lomba menggambar hingga story telling.
“Pada dasarnya, dari sisi konsep Beautiful Malino tetap sama dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan lama seperti music, kuliner, lari, trail adventure itu masih ada. Bedanya, jumlah jenis kegiatan yang bertambah dengan harapan lebih menarik. Sehingga, kita target pengunjung sebanyak 100.000 selama pelaksanaan lima hari itu,” jelasnya.
Pagelaran Beautiful Malino memang memberi angin segar bagi sektor Pariwisata maupun perekonomian masyarakat di Kabupaten Gowa.
Bagaimana tidak. Antusiasme pengunjung yang tinggi membuat sektor jasa seperti penginapan di Kota Malino laku disewa. Bahkan, rumah-rumah warga setempat juga laris disewa oleh pengunjung Beautiful Malino. Dengan begitu, secara langsung menambah pundi-pundi pemasukan ekonomi masyarakat, khususnya di kecamatan Tinggimoncong, Parigi dan Tombolopao.(rus)