DPRD Kota Makassar
PEMKOT MAKASSAR

Sesalkan Penutupan Jalan di Lonjoboko, Camat Parangloe : Cari Bukti Hibah Lalu Bongkar Paksa

Sesalkan Penutupan Jalan di Lonjoboko, Camat Parangloe : Cari Bukti Hibah Lalu Bongkar Paksa

Camat Parangloe, Basir Asri--

DISWAY,PARANGLOE---Penutupan jalan yang dilakukan oleh oknum warga berinisial DJ di Dusun Bontoloe, Desa Lonjoboko, kecamatan Parangloe, Gowa menuai antipati dari pelbagai pihak. Tak terkecuali Camat Parangloe, Muh Basir Asri.

Ia menegaskan tak membenarkan tindakan penutupan jalan tersebut yang membuat akses warga lainnya terhalangi. 

"Terus-terang kasihan dengan warga yang menderita. Akibat jalan itu ditutup, aktivitasnya terhalangi," ujar Basir kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Basir mengaku, telah tiga kali turun bersama Kapolsek memediasi persoalan ini. Akan tetapi upaya mediasi tidak berhasil karena oknum warga yang menutup jalan ngotot dan memiliki dasar kuat kepemilikan lahan dari lokasi jalan yang ditutup. 

"Satu-satunya cara yang kita lakukan sekarang adalah mencari bukti penyerahan hibah dari jalan itu. Bahwasanya, pemilik lahan pernah menyerahkan ke pemerintah desa untuk pembangunan jalan melalui program PNPM Mandiri 15 tahun lalu. Cari bukti itu lalu kita bongkar paksa," tegasnya. 

Mantan Lurah Mangngalli ini menyampaikan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada Pjs Kades Lonjoboko untuk mencari bukti penyerahan hibah terhadap jalan yang saat ini ditutup oleh DJ. 

"Sudah saya perintahkan Pjs Kades Lonjoboko. Hanya, katanya sampai saat ini bukti hibah itu belum ditemukan," terang Basir. 

Pengelola PNPM Mandiri Kecamatan Parangloe, Muhammad Saleh yang dikonfirmasi membenarkan bahwa jalan yang dimaksud pernah diserahkan secara hibah oleh pemilik lahan untuk program PNPM Mandiri. Proses hibah itu diserahkan ke pemerintah desa. 

"Yang saya ketahui pernah diserahkan secara hibah ke pemerintah desa untuk pembangunan jalan program PNPM. Waktu itu TKS nya Pak Mustafa. Sementara Kepala Desa Lonjoboko dijabat Ismail Dg Buang. Jadi ada bukti di atas kertas," ungkap Dg Naba sapaan Muhammad Saleh. 

Asni, warga Desa Lonjoboko yang merasakan penderitaan hidup akibat jalan itu ditutup oleh DJ juga mengakui adanya penyerahan hibah tersebut. 

"Pernah memang diserahkan itu jalan untuk kepentingan umum melalui program PNPM. Haji Mustafa itu yang tanda tangan sama mantan kades, Ismail Dg Buang dan pemilik lahan," bebernya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, selama setahun Asni dan keluarganya terkekang imbas dari penutupan jalan yang dilakukan DJ. Mereka tak leluasa beraktivitas. Motif penutupan, kata Asni dilatari persoalan pribadi antara DJ dan suaminya, Takdir.(rus)

Sumber: