DPPPA Makassar Lakukan Pendampingan Intensif Terhadap Bilqis, Korban Penculikan Anak
--
DISWAY, SULSEL - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar kini melakukan pendampingan intensif terhadap korban penculikan Bilqis. Rabu 12/11/2025
Kepala Dinas DPPPA Makassar, Ita Isdiana Anwar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengunjungi rumah Bilqis untuk melakukan trauma healing bersama tim psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
“Kami datang saat rumah dalam keadaan sepi agar anak tidak merasa tertekan. Saat pertama kali terapi, Bilqis menggambar orang menangis dan takut. Setelah dua jam bermain dan mewarnai, dia mulai merasa aman dan tersenyum,” jelas Ita.
Karena usia Bilqis masih sangat muda, DPPPA belum melakukan wawancara langsung. Fokus utama, kata Ita, adalah pemulihan emosional.
“Dia baru 4 tahun, jadi tidak boleh dibebani pertanyaan berat. Pemulihan emosinya lebih penting,” tambahnya.
Menurut keterangan ayah Bilqis, anaknya menunjukkan perubahan perilaku menjadi lebih keras dan agresif setelah kejadian tersebut. Tim DPPPA juga mengamati hal serupa saat Bilqis tiba-tiba menarik rambut ayahnya saat bercengkerama.
“Proses ini tidak bisa selesai dalam satu kunjungan. Kami jadwalkan pendampingan berkelanjutan,” kata Ita.
Selain Bilqis, dua anak pelaku kasus Bilqis kini juga berada di bawah perlindungan DPPPA Makassar. Anak-anak berusia 9 dan 5 tahun itu ditampung di Rumah Perlindungan Sementara (RPS) setelah ibu mereka, pelaku utama, ditangkap pihak kepolisian.
“Saat ibunya diamankan, tidak ada yang menjaga mereka. Pacar ibunya juga ikut ditangkap. Kami ambil dan tempatkan anak-anak di RPS,” ungkap Ita.
Kondisi dua anak tersebut cukup memprihatinkan. Mereka belum pernah mengenyam pendidikan formal dan menunjukkan perilaku agresif. Bahkan, salah satu di antaranya sempat merusak fasilitas rumah aman. (*)
Sumber:

