PPDB Zonasi Jadi Isu Pendidikan Kontroversial: Mestinya 99 Persen Sekolah Sudah Akreditasi A
--
DISWAY, SULSEL - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan sistem Zonasi disebut sebagai isu pendidikan yang kontroversial di Sulawesi Selatan (Sulsel). Itu diungkapkan oleh Dewan Pendidikan Sulsel dalam Refleksi Akhir Tahun, Potret Pendidikan Sulawesi Selatan 2024.
PPDB dengan sistem Zonasi masih menjadi perdebatan antara pro dan kontra di tengah masyarakat Sulsel. Di mana dengan menggunakan sistem zonasi, penerimaan peserta didik baru di setiap tahun ajaran baru terkesan tidak transparan dan akuntabel.
Menjawab hal ini, Anggota Dewan Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan bahwa sistem zonasi untuk PPDB ini sebenarnya dapat terus diterapkan di Sulsel. Namun, dengan catatan bagi pemerintah untuk menyamaratakan keunggulan setiap sekolah yang ada. Sehingga tidak ada pihak peserta didik yang merasa tidak adil.
“Kita harus unggulkan semua sekolah, dan itu tugas pemerintah sebagai leadnya, masyarakat juga ikut membantu,” sebutnya, Senin, 30 Desember 2024.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan provinsi ini mengatakan, seharusnya di Sulsel sudah tidak ada lagi sekolah yang berakreditasi C. Bahkan, sekolah yang berakreditasi B semestinya didorong menjadi akreditasi A setiap tahun. Sehingga standar semua masyarakat untuk bersekolah sama rata.
“Harusnya kita sudah hilang akreditasi C. Kita harus 99 persen akreditasi A supaya jaminan standar itu orang pilih sekolah sesuai standar semua sekolah. Jadi tidak ada bedanya kita masuk zona manapun,” kata None, sapaan akrabnya.
“Saran kita, bukan soal mutu zonasi atau tidak. Tapi bagaimana keinginan masyarakat terhadap sekolah. Apakah zonasi tetap ada, saya pribadi berharap tetap ada. Tapi mungkin porsinya harus diadilkan kepada siswa SMP atau SD,” tambahnya. (Reg)
Sumber: