Dua Pejabat Teras Pemprov Sulsel Mundur, Ada Apa?

Dua Pejabat Teras  Pemprov Sulsel  Mundur, Ada Apa?

Kantor Gubernuran Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. --

DISWAY, SULSEL - Dua pejabat teras  di lingkup Pemprov Sulsel  mundur dari posisinya. Mereka merupakan pejabat eselon II,  Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Salehuddin serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad.

Salehuddin mengundurkan diri dan telah menghadap ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. “Sudah (menghadap),” kata  Andi Sudirman kepada awak media beberapa  waktu lalu.

Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah BKAD Sulsel, Sakura ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) pengganti Salehuddin yang mundur pada Kamis, Maret 2025.

 Andi Sudirman tak menjelaskan  pengunduran diri Salehuddin. “Kan saya sendiri yang mengangkatnya. Saya akan mengambil (bobi sebagai) pendamping juga,” ucapnya.

Kemudian, 7 Maret 2025, giliran Andi Muhammad Arsjad  mengundurkan diri. Tepatnya pensiun dini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia juga telah menyampaikan hal ini kepada ASS.

“ Saya sudah sampaikan langsung ke bapak pimpinan (Gubernur Sulsel). Tentunya kami sebagai bawahan tentu etikanya seperti itu, kita harus menyampaikan langsung kepada beliau dan menjelaskan pertimbangannya. Jadi saya sudah sampaikan langsung pensiun dini ini ke pimpinan dalam hal ini bapak Gubernur (Andi Sudirman),”  kata Arsjad kepada awak media, Senin 10 Maret 2025. 

Arsjad menambahkan,  memilih pensiun dini atas permintaan sendiri karena telah memenuhi persyaratan minimal 20 tahun masa kerja, sementara ia telah mengabdi selama 32 tahun.

Ia menegaskan keputusan yang ia ambil tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Murni kemauan sendiri. Pertimbangannya karena alasan kesehatan dan ingin lebih dekat dengan keluarga. 

“Jadi ini kemauan sendiri. Tidak ada unsur lain, termasuk unsur paksaan, tidak ada. Saya pastikan itu tidak ada, jadi ini murni keinginan pribadi dengan persetujuan keluarga dan sebenarnya memang sudah lama kami rencanakan, cuma waktunya saja baru disampaikan,” tegasnya. 

“Pertimbangannya karena alasan kesehatan, kemudian ingin lebih dekat, berkumpul, meluangkan lebih banyak waktu dengan keluarga, sekaligus sedikit fokus mengurus usaha kecil-kecilan di kampung. Itu yang menjadi pertimbangan,” tutupnya. (Fath/D)

Sumber: