Beroperasi Sesuai Aturan yang Berlaku, SUS Environment Bersiap Hadirkan Listrik dari Sampah

Beroperasi Sesuai Aturan yang Berlaku, SUS Environment Bersiap Hadirkan Listrik dari Sampah

--

DISWAY,  SULSEL  - Shanghai SUS Environment Co., Ltd telah menjalankan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik/PSEL (Waste-to-Energy) pasca menandatangani perjanjian kerja sama  dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pada akhir tahun 2024 lalu. Proyek investasi ini bernilai USD 200 juta.

SUS Environment menjadi pemenang tender untuk pengembangan PSEL yang dilakukan Pemkot Makassar merujuk pada surat Wali Kota Makassar tertanggal 5 Februari 2024, Nomor 666.01/ 205/ DLH/ 2024 tentang Surat Penunjukan Pemenang Tender Pemilihan Mitra Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Kota Makassar. 

Berdasarkan surat resmi Pemkot Makassar itu, menunjuk perwakilan konsorsium yakni SUS Indonesia Holding Limited - Shanghai SUS Environment Co., Ltd, - PT Grand Indonesia Puri untuk mempersiapkan pembangunan infrastruktur PSEL Makassar. Proses pembangunan infrastruktur proyek ini kemudian dijalankan oleh PT Sarana Utama Sinergy. 

Diketahui, proyek PSEL di Malassar merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) yang tertuang dan diatur secara tegas melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 

Dikutip dari komitmen pembangunan PSEL antara Pemkot Makassar dan PT Sarana Utama Sinergy sebagai pelaksana pembangunan, proyek ini berlokasi di Kota Makassar dengan kapasitas pembangunan sebesar 1.300 ton per hari. Proyek ini rencananya dilengkapi dengan dua jalur pembakaran berkapasitas 2x650 ton per hari. 

Sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk pengolahan sampah di Indonesia, proyek ini tidak hanya akan membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah yang semakin serius, tetapi juga secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung Indonesia dalam mencapai target netral karbon.

Proyek PSEL Makassar bukan hanya menjadi unsur penting dalam strategi global SUS Environment, melainkan juga pencapaian penting dalam transisi Indonesia menuju energi hijau, serta inovasi sistem pengelolaan sampah."

Proyek yang sementara dalam proses pembangunan insfrastruktur ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027, dan diharapkan akan menjadi proyek percontohan penting di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Selama masa pembangunan proyek, juga akan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan mendorong perkembangan rantai industri terkait.

Menurutnya, SUS akan memanfaatkan keunggulan teknologi dan manajemen guna membuat pencapaian dalam bidang lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi. SUS juga akan bekerja sama dengan beragam sektor di Indonesia untuk mempromosikan pelestarian alam, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan hidup.

Selama fase konstruksi, proyek ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga Makassar, serta mendorong perkembangan industri-industri terkait di Indonesia sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai target netralitas karbon dan pembangunan berkelanjutan.

Dilansir sejumlah media, CTO SUS Environment,  Jiao Xuejun menyatakan, pihaknya sangat terhormat dapat berpartisipasi dalam proyek pembakaran sampah untuk pembangkit listrik di Indonesia. Sebagai perusahaan energi bersih terkemuka di China, pihaknya akan memanfaatkan keunggulan teknologi dan manajemen untuk memastikan pembangunan dan operasi proyek yang efisien, serta memberikan dorongan baru untuk perkembangan berkelanjutan di Indonesia.

Sementara itu, Pusat Studi Advokasi dan Bantuan Hukum Amannagappa menilai hadirnya pengelolaan sampah menjadi listrik dengan teknologi yang ada, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan. Industri pengelolaan sampah menjadi energi listrik memberikan nilai tambah dalam hal efisiensi energi dan penanganan sampah yang ramah lingkungan. (*)

Sumber: