Jaga Ruang Digital Tetap Sehat, Kemkomdigi Perkuat Kolaborasi Media dan Publik
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya menghadiri kegiatan MediaConnect: Dari Clickbait Jadi Kredibel yang digelar Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (DJKPM) di Makassar, Kamis (23/10).--
Data terbaru Kemkomdigi mencatat bahwa sepanjang 25 Agustus hingga 21 Oktober 2025, pemerintah telah menangani 3.943 konten disinformasi, fitnah, dan kebencian (DFK) di berbagai platform digital, termasuk Facebook, YouTube, X (Twitter), TikTok, dan Telegram. Sementara itu, 1.674 isu hoaks telah diidentifikasi sepanjang satu tahun terakhir (Oktober 2024-Oktober 2025).
Tren ini menunjukkan bahwa disinformasi masih menjadi ancaman serius. Karena itu, upaya kolaboratif antara pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat sipil menjadi sangat penting untuk memastikan ruang digital tetap sehat, tutur Alexander.
Dari Klik Menuju Kredibilitas
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 300 peserta yang terdiri dari jurnalis, mahasiswa komunikasi, akademisi, dan kreator konten, turut hadir jurnalis senior Fenty Effendy, dan Wahyu Aji.
Fenty mengingatkan kembali nilai-nilai dasar jurnalisme yang berakar pada empati dan tanggung jawab sosial, sementara Wahyu Aji menunjukkan bahwa berita baik pun bisa viral, menandakan bahwa kredibilitas dan kebermanfaatan bukanlah hambatan untuk menarik perhatian publik.
Melalui kegiatan MediaConnect, Kemkomdigi berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memperbaiki ekosistem informasi nasional. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga sarana edukasi publik untuk melawan misinformasi dan memperkuat literasi digital.
MediaConnect merupakan bagian dari agenda Kementerian Komdigi untuk memperkuat komunikasi publik yang efektif dan inklusif. Komunikasi publik bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga membangun koneksi, mendengarkan publik, dan menciptakan ruang dialog yang sehat.
Menutup kegiatan, Fifi Aleyda Yahya menyampaikan salam dari Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang juga berdarah Makassar dan menitipkan pesan agar generasi muda terus menjadi pelopor perubahan positif di dunia digital.
Sumber:
