“Dosa” NA Ditanggung Danny Pomanto

“Dosa” NA Ditanggung Danny Pomanto

<strong>diswysulselcom</strong> — Pembongkaran Stadion Mattoanging yang dilakukan di era kepemimpinan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) masih menuai problematika di kalangan pecinta PSM Makassar. Pasalnya Stadion itu dirobohkan oleh Nurdin Abdullah, tetapi malah Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto yang mendapat cemooh. Padahal Stadion Mattoanging merupakan aset Pemerintah Provinsi yang selayaknya dikerjakan dan diselesaikan oleh Pemprov Sulsel, bukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Stadion tersebut telah memiliki Detail Engineering Design (DED) dan Manajemen Konstruksi (MK) berkapasitas 40 ribu penonton dengan pagu sekitar Rp20 miliar lebih. DED tersebut sudah selesai yang dikerjakan oleh PT Akronim dan PT Griksa. Awalnya Nurdin Abdullah nekat merobohkan stadion tersebut dan ingin membangun kembali bertaraf internasional dengan bayang-bayang anggaran sebesar Rp1 triliun lebih. Dana tersebut rencananya bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional, pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Namun pembangunan stadion tersebut harus terhenti lantaran Nurdin Abdullah ditangkap KPK dalam kasus korupsi. Bahkan ketika estafet kepemimpinan yang berpindah ke wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman juga tak mampu merealisasikan pembangunan Mattoanging, padahal proyek tersebut merupakan program prioritas mereka yang telah dirobohkan pada 2020 lalu. Pembongkaran Stadion Mattoanging Makassar dinilai hanya memuluskan bisnis keluarga Nurdin Abdullah. Ini pernah diungkap Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Patria Artha, bahwa ada dugaan keterlibatan keluarga Nurdin Abdullah terkait hasil bongkaran berupa besi tua dari Stadion Mattoanging. Diduga sebagian hasil penjualan besi tua Mattoanging mengalir ke kas daerah, tapi lebih banyak ke rekening pribadi keluarga Nurdin Abdullah. Hasil lelang besi tua Mattoanging tersebut ditaksir mencapai Rp 3,4 miliar. Namun, yang disetor ke kas daerah hanya Rp1,3 miliar. Dengan kondisi tersebut, pembangunan stadion Mattoanging dipastikan tidak dapat terealisasi. Sebab Pemprov Sulsel hanya menganggarkan Rp66 miliar untuk pembangunan stadion bersejarah itu pada APBD Pokok 2022, padahal jika mengacu DED Mattoanging membutuhkan biaya Rp1 triliun lebih. Sehingga kurang dari tujuh bulan masa jabatan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang berakhir November 2023, pembangunan stadion Mattoanging dipastikan tidak dapat terealisasi. Apalagi hingga kini belum ada pekerjaan dilakukan. Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Muhammad Irfan AB menilai, meskipun ada anggaran Rp66 miliar untuk stadion Mattoanging, cukup berat untuk direalisasikan."Kalau dilihat berbagai alasan disampaikan, Stadion bakal tidak jadi. Apalagi masa jabatan Pak Gub tinggal berapa bulan berakhir. Bagaimana bisa lanjut bangun Stadion Mattoanging," katanya ketika ditemui di gedung tower DPRD Sulsel. Di samping itu, Pemprov Sulsel berdalih bahwa pembangunan Stadion Mattoanging memiliki kendala terkait adanya gugatan pemilik lahan. "Kita menunggu proses hukum selesai," kata Kepala Dispora Sulsel, Suherman ketika rapat kerja dengan Komisi E DPRD Sulsel baru - baru ini. Sebagaimana diketahui, Stadion Mattoanging dan Barombong yang terbengkalai merupakan aset Pemprov Sulsel, meskipun terletak di Kota Makassar. Namun mandeknya dua stadion tersebut membuat Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menjadi bulan - bulanan. Wali Kota berlatar belakang arsitek tersebut kerap di cemooh oleh nitizen karena dianggap tidak mampu menghadirkan stadion layak untuk PSM Makassar bermarkas mengarungi perhelatan sepakbola skala nasional maupun internasional. Padahal tak adanya realisasi pembangunan stadion Mattoanging dan Barombong merupakan 'dosa' dari era kepemimpinan Nurdin Abdullah - Andi Sudirman. Di mana, misalnya, Stadion Barombong telah berupaya dibangun Syahrul Yasin Limpo ketika menjabat Gubernur Sulsel namun tak dilanjutkan oleh Nurdin Abdullah, dan lebih memilih merobohkan Mattoanging. Bahkan berbagai upaya telah dilakukan oleh Danny Pomanto untuk merealisasikan pembangunan stadion di Makassar, seperti Barombong. Pemkot Makassar pernah bersurat ke Pemprov Sulsel untuk meminta hibah aset Provinsi tersebut, namun tidak dapat direalisasikan. Bahkan Pemkot menyiapkan anggaran Rp100 miliar pada APBD Perubahan 2021 lalu, dengan asumsi jika Pemprov menyetujui permohonan hibah aset Stadion Barombong yang diajukan. Namun usulan itu tidak dikabulkan dengan dalih Pemprov ingin menuntaskan Stadion Mattoanging. Bahkan Danny Pomanto dicemooh oleh sejumlah pihak terkait keinginannya tersebut. Menanggapi ini, Pengamat Olahraga, Syamsuddin Umar menilai, penuntasan Stadion Mattoanging dan Barombong dibutuhkan political will (kemauan politik) dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Mengingat keberadaan stadion di Makassar sebagai ibu Kota Provinsi sudah menjadi kebutuhan masyarakat. "PSM itu harga diri masyarakat Sulsel. Apalagi momentum PSM sudah juara. Jadi juara dengan kondisi tak ada stadion. Saat ini kalau bisa stadion Barombong yang prioritas sebab sisa berapa persen sudah bisa dimanfaatkan," harapnya.***

Sumber: