Parpol DIA Pastikan Tak Lari dari Koalisi

Parpol DIA Pastikan Tak Lari dari Koalisi

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Jelang pendaftaran di KPU 27 Agustus mendatang, rawan terjadinya "begal" rekomendasi partai politik (parpol) di tingkat pusat. Oleh sebab itu dibutuhkan komitmen kuat dari parpol kepada para kandidat Bakal Calon Kepala Daerah. Komitmen itu disampaikan Parpol koalisi pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) di Pilgub Sulawesi Selatan. Diketahui, Wali Kota Makassar itu, telah mengantongi dukungan dari tiga parpol, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasangan ini juga mengusung tagline "DiA Save Sulsel". Koalisi Danny-Azhar ini cukup kecil, karena hanya terdiri dari tiga parpol, jika dibandingkan dengan kompetitornya, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) - Fatmawati Rusdi yang berpotensi membangun koalisi gemuk. Namun, koalisi Danny-Azhar dinilai lebih solid ketimbang koalisi gemuk milik ASS-Fatma. Alasan koalisi Danny-Azhar lebih solid karena dengan lingkup yang kecil, mesin parpol mudah dikonsolidasikan sehingga bergerak dengan maksimal dan lebih mudah diakomodir. Lantas bagaimana bentuk komitmen ketiga parpol koalisi Danny-Azhar sebagai jaminan tak berpaling ke kandidat lain? Apakah ada kemungkinan rekomendasi B.1 KWK ketiga parpol tersebut "dibegal" di tingkat pusat? Ketua DPW PKB Sulsel yang juga sekaligus sebagai pasangan politik Danny Pomanto, Azhar Arsyad mengungkapkan bahwa komitmen PKB tak perlu diragukan lagi. Sebab, paket tagline "DiA" ini menurut Azhar telah mendapatkan rekomendasi final dari DPP PKB. "Kalau PKB tidak ada keraguan. Kami sudah serahkan rekomendasinya. Rekomendasi PKB sudah final baik untuk DiA (Danny-Azhar) dan INIMI (Indira-Ilham Fauzi)," sebut Azhar usai jamuan makan malam di kediaman pribadi Danny Pomanto, Minggu 4 Agustus 2024. Diketahui, Danny Pomanto bersama Azhar Arsyad telah menerima surat rekomendasi final dari DPP PKB beberapa waktu lalu. Rekomendasi yang diserahkan oleh Ketua Desk Pilkada DPP PKB, Halim Iskandar itu juga sekaligus mencukupkan syarat jumlah kursi bagi paket "DiA" melaju ke Pilgub Sulsel. "Silahkan manfaatkan rekomendasi (PKB) ini untuk menjaga amanah rakyat," kata Azhar menyebut pesan dari DPP PKB. Parpol lain yang juga memberikan komitmennya kepada pasangan Danny-Azhar adalah PDI Perjuangan. Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDIP Sulsel, Muhammad Iqbal Arifin menegaskan bahwa dukungan partai "wong cilik" itu sudah final ke pasangan Danny-Azhar. "Kalau PDI Perjuangan sudah pasti (mendukung Danny-Azhar). Kita berharap ini bisa solid ke depan dan itu tadi penekanannya kalau bisa segera B1.KWK," tegasnya. Iqbal yang mewakili Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Ridwan Andi Wittiri itu pun mendesak kepada parpol koalisi "DiA" lainnya untuk segera menerbitkan surat B1 KWK sesegera mungkin. Hal ini, kata dia, guna mencegah potensi adanya intervensi pihak lain. "Kalau bisa dalam waktu dekat kita (parpol koalisi Danny-Azhar) lakukan deklarasi. Tiga partai ini deklarasi, sehingga tidak ada lagi halangan ke depan, karena saya tahu banyak yang coba menganggu,” ujarnya. Selain PKB dan PDI Perjuangan, PPP juga memberikan pernyataan komitmennya untuk tidak berpaling dari pasangan Danny-Azhar. Hal itu dinyatakan oleh Wakil Ketua Umum DPP PPP, Amir Uskara. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI itu juga mengungkapkan bentuk komitmen partai 'Kakbah' sebagai bagian dari koalisi adalah dengan mendorong kadernya, Ilham Ari Fauzi sebagai pendamping Indira Yusuf Ismail pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar. "Saya kira, kalau PPP dengan kehadirannya (Ilham Fauzi) di sini sudah bisa dibaca (komitmennya)," jawab Amir Uskara saat ditanyakan bentuk komitmen PPP kepada Danny-Azhar. Figur politisi berakronim Aura itu pun mengungkapkan bahwa saat ini rekomendasi dalam bentuk B1 KWK dari DPP PPP sementara berproses. Di mana dia memastikan tak ada perubahan pada rekomendasi tersebut. "Kalau bicara rekomedasi tentu ada proses di internal partai. Tapi insyaallah, kita tunggu aja, kita pasti akan proses. Kalau surat tugas sudah ada langsung dari Ketum," tukasnya. Menanggapi isu bahwa rekomendasi dari tiga parpol koalisinya masih berpotensi berpaling ke kandidat lain, Danny Pomanto mengatakan dirinya yakin bahwa ketiga parpol koalisi ini merupakan partai yang peduli akan demokrasi di Sulsel. Sebab, mencuat wacana kotak kosong di Pilgub beberapa waktu, dinilai dapat mencederai proses demokrasi di Sulsel. Wacana itu sempat menguat pasca paket ASS-Fatma "memborong" rekomendasi parpol. "Insyallah saya yakin betul inilah partai-partai yang peduli demokrasi dan peduli rakyat," ungkap Danny usai menjamu ketiga parpol koalisinya, Minggu 4 Agustus 2024. Menurut Wali Kota berjuluk 'Anak Lorong' itu, dengan terbangunnya koalisi ini adalah bentuk penegakan proses demokrasi yang sesungguhnya. "Saya kira ini bukan persoalan lawan atau fight, kita menegakkan demokrasi. Demokrasi itu selalu ada yang berlawanan, bukan bermusuhan, tapi ada yang oposisi dan ada yang di pihak yang lain," terang Danny Pomanto. "Karena masyarakat ingin melihat seperti apa dari persaingan atau kompetisi dua atau tiga calon yang ada. Sehingga masyarakat punya pilihan-piihan yang tepat," tandasnya. (REG/E)

Sumber: