Parpol Non Seat Menyatu ke Danny-Azhar
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Pasca Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan No. 60/PUU-XXII/2024, peran partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD (non seat) semakin menguat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel), parpol-parpol non seat ini dikabarkan akan bergabung pada barisan koalisi Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA). Ketua Partai Buruh Exco Sulsel, Ahmad Rianto mengungkapkan bahwa pada saat gugatan Partai Buruh dan Partai Gelora diajukan ke MK pada 25 Mei 2024 yang lalu, Partai Buruh sendiri telah melakukan konsolidasi se-Indonesia dengan tujuan membangun koalisi partai non parlemen. Sehingga, kata Ahmad, koalisi tersebut di Sulsel sudah terbangun pada tingkatan daerah kabupaten kota serta provinsi. “Di Sulsel kita menjawab dengan membangun koalisi itu di mana-mana, ada di Luwu, Takalar, Makassar, Maros, Gowa, dan di Sulsel itu ada Koalisi Rakyat Sulsel ,” sebutnya kepada Harian Disway Sulsel, Selasa 27 Agustus 2024. “ Terkait dengan sikap Partai Buruh di Pilkada Sulsel, dengan calon-calon yang ada kami melihat Pak Danny Pomanto dan Azhar Arsyad ini yang punya visi untuk bagaimana membangun Sulsel dan punya keberpihakan kepada buruh, petani, kaum miskin kota, kelompok perempuan, kelompok rentan, disabilitas. Makanya arah dukungan Partai Buruh itu lebih condong kepada pasangan ini,” sambungnya. Menurut Ahmad, setelah terbangunnya Koalisi Rayat Sulsel, sangat besar kemungkinan parpol-parpol non seat akan merapat ke kubu Danny-Azhar. Dia pun mengatakan komunikasi antara parpol Koalisi Rakyat Sulsel tersebut sampai hari ini masih terus dilakukan dengan intens. “Saat ini kan ada yang masuk dalam Koalisi Rakyat ini ada Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Buruh, Partai Garuda dan Partai Ummat. Sebelumnya ada beberapa partai yang juga ikut masuk, tapi ini melepaskan diri dan mendukung kandidat lain,” ungkapnya. Ahmad mengatakan bahwa Koalisi ini dibangun dengan tujuan menyelaraskan kesepahaman antar parpol demi menyelamatkan demokrasi khususnya di Sulsel. Di mana sebelumnya, menurut dia, demokrasi di Sulsel sempat goyah akibat muncul wacana kotak kosong. Hal ini pun, kata Ahmad, diharapkan terbangun sampai ke tingkatan kabupaten kota. “Jadi salah satu upaya yang kami lakukan di provinsi ini adalah, memang Partai Buruh mengajak beberapa partai tersebut untuk bisa bergandengan tangan bersama-sama. Dan ini kita bisa memberikan keyakinan bahwa partai kecil itu juga perlu diperhitungkan. Tidak lagi disepelekan bahwa partai kecil tidak punya posisi dalam proses Pilkada,” terangnya. Lebih jauh, Ahmad mengatakan bahwa Partai Buruh nantinya akan bersama pasangan Danny-Azhar saat deklarasi serta ikut mengantarkan pasangan tersebut mendaftar di KPU pada Kamis, 29 Agustus mendatang. “Iya Insya Allah Partai Buruh akan ada pada barisan itu bersama Pak Danny dan Pak Azhar saat deklarasi dan pendaftaran. Jadi sekarang ini statusnya bukan lagi partai pendukung, tapi semua adalah pengusung. Partai Buruh akan jadi pengusung paslon Danny-Azhar,” jelasnya. Menurut Ahmad, pihaknya telah melakukan konsolidasi berulang kali dengan para pengurus di tingkatan kabupaten kota untuk memastikan jumlah suara sah pada Pemilu sebelumnya dapat dibawa ke Pilgub Sulsel mendatang. “Jadi kita nanti akan total bagaimana memaksimalkan agar usungan partai Buruh, pasangan Danny-Azhar ini bisa menang di Pilgub Sulsel. Jadi kami memberikan keyakinan kepada para kader kita, semangat untuk bisa bersungguh-sungguh memperjuangkan pasangan kita ini,” ucap Ahmad Rianto “Partai Buruh ini tidak ada mahar-maharan. Jadi kita siap total berjuang kepada siapa saja calon yang mau membawa perubahan, memperbaiki demokrasi. Dan itu tanpa syarat,” tukasnya. Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas), Ali Armunanto menilai bergabungnya parpol non seat ke pasangan Danny-Azhar tentu memiliki pengaruh sangat signifikan. Menurut dia, putusan MK sebelumnya telah memberikan kekuatan baru bagi parpol-parpol non seat ini untuk turut berperan pada ajang Pilkada serentak. “Walaupun misalnya suara mereka tidak cukup 7,5 persen tapi di sisi lain mereka punya daya tawar menguatkan calon-calon yang tadinya mau maju tapi mungkin belum mencukupi atau membutuhkan dukungan lebih,” ujar Ali Armunanto kepada Harian Disway Sulsel, Selasa 27 Agustus 2024. “Mereka juga bisa menjadi kekuatan tambahan, dari yang posisi mereka tidak diperhitungkan, menjadi dilirik oleh calon-calon yang ingin berpartisipasi di Pilkada. Saya belum melihat mereka akan mengusung calon sendiri, tapi mereka mungkin akan berseberangan dengan KIM Plus dengan mendukung Danny Pomanto,” lanjutnya. Menurut Ali, parpol-parpol non seat yang memilih berseberangan dengan KIM Plus sengaja melakukan hal tersebut untuk mendapatkan perhatian karena sebelumnya mereka adalah partai yang kurang dilirik. Sebab kalau mereka bergabung dengan jajaran KIM Plus, peran mereka pada Pilkada kembali akan tenggelam. “Nah ini harus dimanfaatkan, setidaknya menjadi strategi marketing politik untuk membranding partai mereka. Meskipun pada akhirnya mereka kalah, tapi mereka muncul dalam pertarungan itu dan mendapatkan sorotan,” ungkapnya. Ali mengatakan bahwa dengan bergabungnya parpol non seat ke dalam koalisi Danny-Azhar, tentu akan menjadi “Kayu Bakar” baru bagi pergerakan koalisi tersebut. Sebab, dengan adanya jaringan dari parpol seperti Partai Buruh, tentu akan membuat jangkauan sosialisasi Danny-Azhar semakin luas lagi. “Tentu jaringannya akan bertambah, dan kita tahu bahwa Partai Buruh dan PBB itu meskipun mereka kecil tapi mereka punya jaringan yang cukup rapi dan militan. Dalam elektoral kekuatan sekecil apapun itu patut diperhitungkan karena itu akan memberi sumbangsih,” jelas akademisi FISIP Unhas ini. Adapun Calon Gubernur Sulsel, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengakui bahwa ada beberapa parpol yang telah menyatakan dukungan untuknya. Di mana salah satunya adalah Partai Buruh sendiri. “Kalau di Ibu (Indira Yusuf Ismail) Gelora, kalau ke saya kan tidak kalau provinsi. Kemudian Partai Buruh sudah fiks ke saya, masih ada 3 yang akan menyusul nanti,” sebut Danny, Senin 26 Agustus 2024. Diketahui bahwa pasangan Danny Pomanto dan Azhar Arsyad berencana akan melakukan deklarasi pasca mendaftar sebagai pasangan calon Pilgub Sulsel di KPU provinsi pada 29 Agustus mendatang. Danny pun mengaku infrastruktur tim pemenangannya sudah rampung. “Minggu lalu, saya dengan 303 pasukan setiap kecamatan di seluruh Sulsel, saya sudah mulai perkenalan dan mulai Training of Trainer (TOT). Sudah (terbentuk), kami tidak pakai ketua tim pemenangan, kami pakai sistem majelis perlawanan rakyat (Menara) nanti mereka tunjuk ketua sendiri di setiap daerah,” terang Walikota Makassar ini. (REG/E)
Sumber: