'Banteng' Sulsel Ingin Berbenah

'Banteng' Sulsel Ingin Berbenah

Ilustrasi PDIP Sulsel.--Harian Disway Sulsel-Anton--

Jika mengerucutkan ke tingkat Sulsel, Andi Naharuddin mengatakan,   PDI Perjuangan selama ini prestasinya hanya tataran papan tengah. Kendati,  di Sulsel telah kuat tertanam basis dari parpol lain seperti Golkar.

“Politik di Sulsel itu dulu dipegang oleh Golkar, sekarang sudah bergeser ke NasDem. PDI untuk ini harus tentu punya kiat dan strategi jitu untuk meningkatkan suara partai di Sulsel. Karena di beberapa kesempatan dia tertinggal,” terang akademisi FISIP Unhas ini.

“Walaupun Pilgub sebelumnya, figur usungannya menang, Prof Nurdin kan memang. Tapi itu cenderung karena kefigurannya. Sekarang ini, PDI boleh dikata tidak memiliki suara signifikan untuk jadi partai yang diperhitungkan di Sulsel,” tambahnya.

Dia  menjelaskan,  PDI Perjuangan di Sulsel juga punya daerah-daerah yang menjadi basis pemilihnya, seperti di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara. Namun,  belum cukup untuk mengambil dominasi dari partai-partai seperti Golkar dan NasDem.

“Di Sulsel ini kan kita sudah tahu dari dulu memang basisnya Golkar, dari orde baru sampai reformasi. Nanti setelah itu Golkar itu bergeser di NasDem. Di Toraja mungkin barangkali PDI punya suara yang lebih besar, tapi itu kan prefelensi pemilih itu melihat juga visi-misi dan ideologi partai,” ujarnya.

Salah satu kendala diungkapkan Andi Naharuddin,  membuat PDI Perjuangan kurang  berkembang di Sulsel adalah kurangnya kader yang menjadi figur sentral. Di mana itu seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi partai banteng ini agar dapat menyesuaikan  ritme persaingan politik di Sulsel.

“(PDI Perjuangan) Sulsel mungkin agak berat untuk berkembang untuk menjadi partai penguasa, tetapi untuk maju menjadi partai 3 besar bisa. Karakteristik masyarakat Sulsel itu agak berbeda dengan di luar Sulsel. Harus melihat figurnya, visi-misi partainya, mesin partai yang bekerja,” imbuhnya. 

Sumber: