Muhammadiyah Imbau Jangan Jadikan Mudik Ajang Pamer Kesuksesan

Muhammadiyah Imbau Jangan Jadikan Mudik Ajang Pamer Kesuksesan

--

DISWAY,  SULSEL  -  Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau masyarakat  tidak menjadikan momen mudik Lebaran 2025 sebagai ajang pamer  kesuksesan di kampung halaman. 

"Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau," ujar Haedar dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat, 28 Maret 2025.

Menurutnya, tradisi pulang kampung seharusnya menjadi sarana mempererat tali silaturahim, bukan menunjukkan gaya hidup berlebihan.

Semangat Lebaran, kata Haedar, akan kehilangan makna manakala dimanfaatkan sekadar untuk unjuk diri.

"Syawalan, Idulfitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting," ujar dia.

Haedar menekankan pentingnya menjalani hidup secara sederhana, sebab gaya hidup berlebih justru memicu kesenjangan sosial dan bisa mendorong perilaku menyimpang di tengah masyarakat.

"Sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa. Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?" ujarnya.

Haedar menilai gaya hidup berlebihan tak hanya berpeluang terjadi di kalangan individu, tetapi juga bisa merambah ke elite politik, ekonomi, hingga keagamaan.

Pola tersebut, menurutnya, menjadi berpotensi menjadi akar munculnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Karena hidup tidak secukupnya, kemudian muncul semangat untuk berlomba-lomba mencari sebanyak-banyaknya kekayaan dan kekuasaan.

"Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan Rizki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari tahta itu dengan senyuman," ujarnya.

Menurut Haedar, orang yang hidup hanya mengejar kekuasaan, popularitas, dan kekayaan berlebih justru akan berujung pada kesepian.

 "Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Haedar juga mengingatkan pentingnya menanamkan kegembiraan beragama dalam kehidupan sosial dan bernegara.

Sumber: