Soroti Bulog Sulselbar, Dewan Heran Harga Beras Naik Signifikan di Tengah Stok Melimpah

Soroti Bulog Sulselbar,  Dewan Heran Harga Beras Naik Signifikan di Tengah Stok Melimpah

--

Fahrurozi menambahkan bahwa kualitas beras sangat tergantung pada kelembapan dan suhu gudang.

Bahkan untuk beras yang disimpan tiga bulan saja di rumah, menurutnya, bisa terjadi penurunan mutu jika tidak dirawat.

“Beras supermarket saja disimpan tiga bulan di rumah bisa turun mutunya. Apalagi kalau gudang tidak ideal, ini yang kami waspadai agar kualitas tetap terjaga saat didistribusikan,” ujarnya.

Bulog Sulselbar berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi kenaikan harga saat ini.

Ketua Komisi B, Andi Irma Azizah Wahyudiati, menegaskan  rapat ini digelar karena urgensi situasi yang ditemukan saat masa reses.

“Urgensinya karena kemarin kita habis reses, dan banyak temuan-temuan di lapangan. Bahkan sebelum reses pun, isu naiknya harga beras sudah sering kami dengar,” kata Andi Irma.

Ia menyoroti ironi yang terjadi,  Sulawesi Selatan sebagai salah satu penghasil utama beras, justru mengalami lonjakan harga.

Menurutnya, hasil tinjauan dan penjelasan dari pihak Bulog dan Satgas Pangan menyebutkan beberapa faktor penyebab kenaikan, di antaranya naiknya harga gabah serta penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Sulsel lainnya, Suriadi Bohari, menjelaskan  RDP ini telah direncanakan jauh-jauh hari atas desakan dari anggota DPRD lainnya yang rutin menyampaikan keluhan terkait lonjakan harga.

“Kita ingin tahu kenapa harga beras bisa melambung. Meskipun sekarang sudah mulai menurun karena distribusi beras pemerintah (CBP) dan panen yang terjadi pada pertengahan Juli lalu, keresahan masyarakat tetap harus direspons,” ungkap Suriadi.

Ia juga mengingatkan bahwa situasi di Sulsel bisa berbeda dengan daerah lain. “Kita mungkin surplus, tapi daerah lain bisa kekurangan. Tapi kondisi lokal tetap harus dijaga,” tandasnya. (*)

 

Sumber: