28 Tahun Tragedi AMARAH, Upaya Penghilangan Kasus HAM Berat di Kampus UMI

28 Tahun Tragedi AMARAH, Upaya Penghilangan Kasus HAM Berat di Kampus UMI

<strong>Oleh: Anugrah Rahmat</strong> 24 April diperingati sebagai peristiwa April Makassar Berdarah (AMARAH). Sebuah tragedi Berdarah tahun 96 di Kampus perjuangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Peristiwa ini bermula ketika sejumlah mahasiswa Makassar di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan aksi demonstrasi menolak keputusan pemerintah, yakni kebijakan menteri Perhubungan terkait kenaikan tarif angkutan umum yang kemudian ditindaklanjuti melalui surat keputusan (SK) Wali Kota Makassar Nomor 900 dan SK Gubernur Nomor 93 tentang penyesuaian tarif angkutan kota. Peringatan 24 April dilakukan oleh sejumlah Mahasiswa UMI sebagai upaya merawat ingatan, penyadaran publik dan Negara, serta menjadi bukti perlawanan kepada negara yang kerap memberikan kesempatan kepada para pelaku pelanggar HAM duduk di kursi kekuasan. Peringatan ini juga dilakukan sebagai refleksi perjuangan para mahasiswa UMI di setiap tahunnya dengan melakukan aksi demontrasi mendesak kampus dan negara untuk segara melakukan tugasnya memberikan keadilan dan juga pemulihan kepada keluarga korban, meskipun kerap berakhir pilu karena tidak adanya komitmen nyata dari para elit kampus dan negara Mengingat bahwa Tragedi AMARAH pada tanggal 24 April 1996 menyisakan luka bagi bangsa Indonesia sebab anak bangsa yang memperjuangkan hak hak nya demi kepentingan Rakyat Indonesia, telah di rampas serta di bungkam, bahkan tak segan segan menghilangkan nyawa anak bangsa demi kepentingan para elit. Meski demikian kondisi saat ini lebih parah, dimana mahasiswa kebanyakan hanya menghabiskan waktunya mengurusi gatget dan asmaranya sehingga gerakan-gerakan dalam menyuarakan kepentingan rakyat sudah jarang terlihat, hal ini terjadi sebab kampus menutup ruang-ruang demokrasi yang membentuk ketajaman berfikir kritis Mahasiswa. Sehingga mereka tidak lagi peduli akan keresahan rakyat yang kian hari kian menjerit terlindas oleh kebijakan penguasa yang ugal-ugalan melaksanakan kebijakan neoliberalnya Ditambah lagi disetiap tahun nya ketika mendekati peringatan AMARAH ada saja oknum yang berusaha untuk menghentikan peringatan tragedi AMARAH, entah itu dari kalangan mahasiswa ataupun dari birokrasi dengan cara kampus diliburkan, memberikan sanksi kepada mahasiswa, mengeluarkan surat edaran. Untuk di tahun ini, salah satu oknum yang mengatasnamakan staff kampus UMI menyuarakan agar menghentikan aksi peringatan demonstrasi AMARAH dengan alasan yang tidak begitu jelas, di buktikan dengan chat whatsapp yang beredar di kalangan mahasiswa, dengan adanya pernyataan yang beredar tersebut telah membuktikan bahwa kampus UMI ingin menghilangkan tanggung jawab nya serta berusaha menutup mata rapat rapat akan Tragedi AMARAH. Tragedi AMARAH diperingati bukan suatu momentum tahunan untuk mencari eksistensi gerakan, melainkan sebuah refleksi yang mempunyai makna yang besar untuk merawat dan mewarisi gerakan gerakan kritis mahasiswa yang murni dari kegelisahan melihat ketimpangan yang terjadi Maka dari itu mahasiswa UMI yang sadar akan hak dan tanggung jawab nya mari sama sama mengajak seluruh Mahasiswa untuk kembali merawat spirit dalam memperjuangkan hak hak rakyat Indonesia. menghentikan represifitas aparat kepada gerakan rakyat dan mahasiswa, Segera adili para pelaku pelanggaran HAM. serta wujudkan pendidikan gratis yang Ilmiah dan Demokratis.

Sumber: