Hati-hati! Mata-Mata Mengintai Jelang Pemungutan Suara
Ilustrasi CCTV mengintai jelang pemungutan suara.--Harian Disway Sulsel - Anton--
MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Pemungutan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak kurang dari 1x24 jam. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan untuk menyukseskan agenda lima tahunan ini.
Setelah tahapan kampanye dinyatakan selesai pada 24 November lalu, pengawasan di masa tenang hingga pemungutan suara semakin diperketat.
Berbagai cara pengawasan terkait indikasi kecurangan telah dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), juga memanfaatkan instrumen pemerintahan yakni CCTV yang terpasang di berbagai wilayah di setiap Kecamatan di Kota Makassar.
Dari 15 Kecamatan di Kota Makassar, setidaknya ada lebih dari 7.000 CCTV aktif yang dapat digunakan untuk memantau indikasi pelanggaran pemilu. Termasuk gerak - gerak setiap orang yang mencoba melakukan kecurangan di masa tenang. Apalagi CCTV tersebut terpasang di lorong - lorong.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur mengatakan, dari keseluruhan CCTV aktif, yang terkoneksi ke pusat pemantauan Warroom masih seperdua dari jumlah keseluruhan.
"Terdapat 7.260 CCTV sudah aktif dan merekam. Sampai kemarin terkonek ke warroom 3.668 CCTV dan dipantau oleh tim kominfo," ujarnya saat dihubungi Harian Disway, Senin, 25 November.
Meski begitu, Isma mengatakan pihaknya terus bergerak menyambungkan internet agar semua CCTV dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengawasan.
"Ini masih bertambah karena tim bergerak terus memasang internet CCTV longwis. Hari ini (25 Nov) 18 tim turun mengkonekkan sisanya," sambungnya.
Jika semua sudah terkoneksi, pemantauan semua CCTV ini bisa langsung dilakukan melalui Warroom. Penggunaan warroom untuk pemantauan pilkada, kata Isma sudah dilakukan sepekan sebelum masa tenang.
Sejauh ini, belum ada indikasi pelanggaran yang ditemukan Diskominfo. "Tim belum menemukan indikasi, tapi sudah dibriefing untuk mengenali pergerakan mencurigakan," jelasnya.
Jika ditemukan pelanggaran, Isma mengatakan, akan menindaklanjuti sesuai prosedur dan akan meneruskan temuan ke Bawaslu. Hasil rekaman, nantinya bisa digunakan sebagai alat bukti pelanggaran.
Sementara itu, Komisioner Komisioner Bawaslu, Rahmat Sukarno merasa kerja-kerja Bawaslu dapat dimaksimalkan dengan adanya dukungan pengawasan melalui CCTV ini.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah dalam hal ini Kominfo. Keberadaan (CCTV) itu sangat membantu kami untuk meminimalisir bentuk-bentuk pelanggaran pemilihan di tahun ini," tutur Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Makassar itu.
Hal ini dinilainya dapat menjadi sistem pengawasan baru. Selain pengawasan langsung yang dilakukan oleh panwas, juga ada pengawasan secara virtual.
Sumber: